Feed
Apa yang kita alami hari ini adalah efek dari pikiran kita kemarin dan apa yang kita pikirkan hari ini akan menimbulkan efek pada hari esok sedangkan apa yang kita pikirkan saat ini adalah proses untuk mencoba menciptakan kehidupan dimasa yang akan datang

© BY : <-ANCHUZ->

Sedekah? ... Boleh Juga!


Pada kesempatan ini kita akan membahas salah satu hal yang akan nemenin kita kalo kita udah di liang kubur, yaitu sedekah jahriyah.
Kita semua tahu kalau Islam itu mengajarkan kita supaya menyayangi sesama. Terutama si kaya supaya memperhatikan nasib si miskin. Nah realisasinya yang konkrit yaitu dengan membayar zakat dan sedekah. Sebenarnya zakat dan sedekah ini memiliki makna yang sama, yaitu penyantunan. Bedanya itu, zakat adalah kewajiban yang harus dibayar dalam satu tahun, sedangkan sedekah yaitu bantuan yang diberikan oleh siapa saja, kapan saja, berapa saja, tergantung dengan kemampuan orang tersebut.
Bersedekah itu didalam Islam sangat dianjurkan, sebagaimana sabda Rasulullah saw yang artinya: "Bersedekahlah kamu, karena sedekah dapat membebaskan kamu dari api neraka ". (HR. Ath Thabrani).
"Barangsiapa yang diminta dengan ridho Allah lalu dia memberi, maka dituliskan baginya 70 kebaikan." (HR. Ibnu Addiy dari Jabir)


Subhanallah yach, dengan bersedekah bisa membebaskan kita dari api neraka. Tentunya sedekah itu harus disertai dengan niat yang tulus dan ikhlas Lillahi ta'ala., agar sedekah kita tidak sia-sia. Ada beberapa kisah tentang sedekah pada zaman Rasulullah.
1. Banyak cara bersedekah
Abu Dzar ra mengatakan, beberapa orang sahabat Nabi Muhammad saw pernah bertanya kepada beliau, "Kaum hartawan dapat memperoleh harta yang lebih banyak, mereka shalat seperti kami shalat. Mereka puasa seperti kami berpuasa, dan dapat bersedekah dengan sisa harta mereka".
Mendengar keluhan para sahabat, Rasulullah bersabda, "Bukankah Allah swt telah memberi berbagai macam cara untuk bersedekah? Setiap kalimat tasbih adalah sedekah. Setiap kalimat takbir adalah sedekah. Setiap kalimat tahmid adalah sedekah. Setiap kalimat tahlil adalah sedekah. Mengajak kepada kebaikan dan melarang kejahatan (amar ma'ruf dan nahi munkar) adalah sedekah".
Wah ternyata sedekah itu tidak sulit yach, sedekah itu tidak memberatkan kita sama sekali. Jadi kita tidak perlu mengeluh jika tidak punya sesuatu untuk disedekahkan, karena setiap amal yang baik dan berguna juga tidak sulit dilakukan oleh kita. Semua hal baik bisa menjadi sedekah.
2. Sedekah tidak mengurangi kekayaan
Abu Hurairah ra, memberitahukan, bahwa Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya Allah berfirman kepadaku, berinfaklah kamu maka Aku akan berinfak kepadamu". Selanjutnya Rasullah saw bersabda, "Pemberian Allah selalu cukup dan tidak pernah berkurang walaupun mengalir siang dan malam". Pernahkah terpikir olehmu, sudah berapa banyakkah yang dinafkahkan Allah sejak terciptanya langit dan bumi? Sesungguhnya apa yang ditangan Allah tidak akan berkurang karenanya Arsyinya diatas air, sedangkan ditangannya yang lain maut yang selalu naik turun (HR. Muslim)
3. Sedekah membuka pintu surga
Pada zaman Nabi Isa, tersebutlah seseorang dengan julukan Mal`um yang terkenal dengan kikirnya. Suatu hari datanglah kepadanya pejuang yang akan pergi perang."Berilah aku senjata untuk berperang demi keselamatanmu dari api neraka", ujar sang pejuang.
Mal'um tidak memperhatikan permintaan tersebut. Setelah pejuang itu pergi, pejuang itu bertemu dengan Nabi Isa bersama seorang Abid (ahli ibadah selama 70 tahun). "Hai, pejuang", tegur Nabi Isa as. "Dari mana kau dapatkan pedang itu?" "Dari Mal'um", jawabnya.
Nabi Isa gembira mendengarnya, bertepatan dengan itu Mal`um sedang duduk di depan pintu rumahnya. Seketika ia berdiri menyambut Nabi Isa bersama Abid itu.
"Aku akan segera pergi (menjauhinya) sebelum terbakar dengan api", kata si Abid. Saat itu turunlah wahyu, "Hai Isa katakanlah kapada hambaku (Mal'um) bahwa aku sudah mengampuni dosanya karena sedekah pedangnya itu dan karena dia senang kepadamu. Juga sampaikan kepada Abid tersebut bahwa dia adalah kawanmu kelak di surga". Mendengar berita dari Nabi Isa, si Abid menjawab, "Aku tidak rela berkawan dia di surga ". Lalu turun wahyu, "Hai Isa, katakan kepada Abid itu karena dia tidak rela atas keputusan-Ku dan menghina orang, maka mulai saat ini kujadikan dia penghuni neraka kelak. Dan orang yang semula disebut Mal'um (orang yang sangat kikir) kini menggantikan tempat si Abid di surga kelak"
4. Sedekah mendatangkan berkah
Suatu saat, sepulang dari rumah Rasulullah saw, Ali menemui Fatimah istrinya "Wahai wanita mulia, apakah kamu punya makanan untuk suamimu?"."Demi Allah aku tidak punya sesuatu", jawab Fatimah. "Ini ada enam dirham dari Salman ketika aku memintal. Akan kubelikan makanan untuk Hasan dan Husein. "Biar aku saja yang beli, mana uang itu ?". Fatimah segera menyerahkan enam dirham kepada Ali, sesaat kemudian Ali kembali untuk membeli makanan. Di tengah jalan, Ali bertemu seorang laki-laki yang mengatakan, "Siapa yang mau meminjami Tuhan Yang Maha Pengasih dan selalu menepati janji?" Tanpa berfikir panjang Ali menyerahkan uangnya yang enam dirham kepada laki-laki itu lalu ia pulang dengan tangan hampa Fatimah yang mengetahui hal ini hanya menangis.
" Wahai wanita mulia kenapa menangis?"
"Wahai Ali, engkau pulang tanpa membawa sesuatu?"
"Wanita mulia aku telah meminjamkannya kepada Allah."
"Kalau begitu, sunguh aku mendukung perbuatanmu".
Ali kemudian keluar rumah lagi, berniat menemui Rasulullah saw. Di tengah jalan ia dihampiri seorang Badui yang menuntun seekor unta. "Hai Abu Hasan, belilah unta ini".
"Aku tidak punya uang " jawab Ali
"Engkau bisa membayarnya kapan saja".
"Berapa?". Tanya Ali berminat
"Tidak mahal, 100 dirham".
"Baiklah aku beli", kata Ali yang kemudian melanjutkan perjalannya sambil menuntun unta. Baru beberapa langkah ia berjalan kaki seorang Badui lain menghampirinya.
"Hai Abu Hasan", tegur badui itu. "Apakah unta ini engkau jual?"
"Ya"
"Berapa?"
"300 dirham".
"Baiklah aku beli", Badui itu mengambil alih tali unta dan membayarnya kontan 300 dirham. Selanjutnya Ali segera pulang mengabarkan peristiwa yang baru dialaminya kepada Fatimah.
"Apakah yang kau bawa itu, wahai Abu Hasan?"sambut Fatimah.
"Wahai putri Rasul, kubayarkan unta dengan lain waktu seharga 100 dirham lalu kujual unta itu 300 dirham kontan".
"Aku setuju", komentar Fatimah.
Selanjutnya Ali segera menemui Nabi Muhammad di Mesjid. Melihat Ali memasuki Mesjid, Rasulullah tersenyum.
"Abu Hasan, tahukah engkau, siapa Badui yang menjual unta dan Badui yang membeli unta tadi?"tanya Rasulullah saw.
"Tidak", Ali menggeleng ."Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu".
"Berbahagialah kamu. Kamu telah meminjamkan enam dirham kepada Allah. Allah memberimu 300 dirham tiap satu dirham," papar Rasulullah saw. Selanjutnya beliau menceritakan, "Badui yang pertama menemuimu itu ialah Jibril dan yang terakhir Mikail".
Nah, setelah mengetahui kisah-kisah ini, semoga kita tergugah untuk memperhatikan nasib sesama. Serta membantu saudara-saudara kita seiman yang masih hidup dibawah garis kemiskinan. Sebab siapa lagi yang sudi mengulurkan tangan kepada meraka kalau bukan kita? Dan semua itu hendaklah kita lakukan semata mata untuk menyempurnakan iman kita kepada Allah swt. Tul 'nggak……????


0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

  © vehement VEHEMENT by Aan Choesni Herlingga 2009

Back to TOP